A.
PENGERTIAN
SIMULASI
Simulasi berasal dari
bahas Inggris, yaitu to simulate, yang
artinya menurut Webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign, to obtain the essence of without the reality “ untuk
memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan. Sedangkan menurut
Oxford American Dictionary ( 1980 ) simulasi adalah “ to reproduce the condition of a situasion, as by means of a model, for
studi or testing or training, etc” untuk menghasilkan suatu kondisi dari
sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk
percobaan atau pelatihan, dan sebagainya.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005)
simulasi adalah satu metode pelatihan
yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan
keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses
dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Simulasi adalah sebuah replikasi atau
visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan
pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan
bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang
menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu
bisa dimodifikasi secara nyata.
Kelebihan Simulasi
1. Simulasi
dapat memberi jawaban yang tidak bisa dilakukan model analitik
2. Simulasi
dapat digunakan untuk analisis yang besar dan komplek pada situasi keadaan
nyata yang tidak dapat dilakukan oleh model kuantitatif konvensional
3. Model
simulasi lebih realistis terhadap sistem nyata karena asumsi yang lebih sedikit
4. Simulasi
membolehkan kita untuk mempelajari pengaruh alternatif dari kumpulan individu
atau variabel mana yang lebih penting
5. Pada
banyak hal, simulasi lebih murah dari percobaannya sendiri.
6. Untuk
sejumlah proses dimensi, simulasi memberikan penyelidikan yang langsung dan
terperinci dalam periode waktu khusus.
Kekurangan
Simulasi
1. Simulasi
bukan presisi dan juga bukan suatu proses optimasi. Simulasi tidak menghasilkan
penyelesaian, tetapi menghasilkan cara untuk menilai jawaban termasuk jawaban
optimal.
2. Model
Simulasi yang baik dan efektif adalah
sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan model analitik
3. Tidak
semua situasi dapat dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang memuat
ketidakpastian (probability)
B.
JENIS-JENIS
SIMULASI
Klasifikasi
atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3 kelompok ( Law &
Kelton,2000 ), yaitu
1. Model
Simulasi Statis dan Dinamis
Simulasi Statis merupakan representasi dari sebuah system pada
suatu tertentu, atau digunakan pada system dimana waktu tidak mempunyai peran.
Penerapan paling sederhana pada simulasi ini adalah saat kita memasukan nilai
variable pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Contoh lain dari
simulasi statis adalah Model Monte Carlo. Dilain pihak, simulasi dinamis
mewakili system yang berubah-ubah menurut waktu, misalnya system ban berjalan
pada pabrik atau sirkulasi parker.
2. Model
Simulasi Deterministik dan Model Simulasi Stochastic
Bila system simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas (
kemungkinan ), maka dinamakan simulasi deterministic. Contoh dari system ini
adalah persamaan diferensial yang menghitung reaksi kimia. Hasil akhir dari
simulasi deterministic telah ditentukan ketika sejumlah input dimasukan kedalam
model, walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil
akhir simulasi tersebut.
Bila system tersebut memiliki beberapa komponen input acak (
random ), maka simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau
keluaran dari model stochostik ini berupa komponen acak. Kebanyakan system
antrian ( queueing ) dan persediaan ( inventory ) merupakan model stochostik.
3. Model
Simulasi Kontinyu dan Model Simulasi Diskrit
Simulasi kontinyu merupakan model system
yang kondisi status variablenya berubah-ubah terus menerus sesuai dengan waktu.
Simulasi model ini melibatkan persamaan diferensial yang merupakan relasi dari
tingkat populasi penduduk pada suatu daerah dengan memperhatikan fertilitas dan
moralitas. Contoh
C.
SIMULASI
MONTE CARLO
Simulasi Monte Carlo merupakan suatu
pendekatan untuk membentuk kembali distribusi peluang yang didasarkan pada
pilihan atau pengadaan bilangan acak (random).
Istilah Monte Carlo sering dianggap
sama dengan simulasi probabilistik. Namun Monte Carlo Sampling secara lebih
tegas berarti teknik memilih angka secara acak dari distribusi probabilitas
untuk menjalankan simulasi. Dasar dari simulasi Monte Carlo adalah percobaan
elemen kemungkinan dengan menggunakan sampel random (acak). Metode ini terbagi
dalam 5 tahapan:
1. Membuat
distribusi kemungkinan untuk variabel penting
2. Membangun
distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap‐tiap variabel di
tahap pertama
3. Menentukan
interval angka random untuk tiap variabel
4. Membuat
angka random
5. Membuat
simulasi dari rangkaian percobaan
Penjelasan dari ke 5
tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Membuat Distribusi Kemungkinan untuk Variabel Penting
Gagasan dasar dari simulasi monte carlo
adalah membuat nilai dari tiap variabel yang merupakan bagian dari model yang
dipelajari. Banyak variabel di dunia nyata yang secara alami mempunyai berbagai
kemungkinan yang mungkin ingin kita simulasikan.
Salah satu cara umum untuk membuat
distribusi kemungkinan untuk suatu variabel adalah memperhitungkan hasil di
masa lalu. Kemungkinan atau frekuensi relative untuk tiap kemungkinan hasil
dari tiap variabel ditentukan dengan membagi frekuensi observasi dengan jumlah
total observasi
Contoh:
Permintaan akan Shinpo Container Box 52L pada LotteMart Indonesia Cabang Ratu Plaza selama 200 hari kebelakang terlihat di tabel
berikut:
Tabel 1
Kita dapat
merubah keadaan tersebut diatas menjadi distribusi kemungkinan (bila kita asumsikan
tingkat penjuala dimasa lalu akan tetap bertahan sampai ke masa depan) dengan
membagi tiap permintaan dengan total permintaan. Seperti pada tabel berikut:
Tabel
2.
2. Membangun Distribusi Kemungkinan Kumulatif untuk Tiap‐Tiap Variabel di Tahap Pertama
Konversi
dari distribusi kemungkinan biasa, seperti pada kolom kanan tabel 2 menjadi
distribusi kumulatif dilakukan dengan menjumlahkan tiap angka kemungkinan
dengan jumlah sebelumnya seperti pada tabel 3.
Tabel 3.
Probabilitas kumulatif terlihat pada gambar dibawah, digunakan
pada tahap ke 3 untuk membantu menempatkan nilai random
3.
Menentukan Interval Angka Random untuk Tiap Variabl
Setelah kita menentukan probabilitas
kumulatif untuk tiap variabel yan termasuk dalam simulasi, kita harus
menentukan batas angka yang mewakili tiap kemungkinan hasil. hal tersebut
ditujukan pada interval angka random. Penentuan interval didasari oleh
kemungkinan kumulatif
Tabel 4.
Interval Angka Random
4.
Membuat
Angka Random
Untuk membuat angka random kita bisa menggunakan
software Microsoft Excel dengan menggunakan perintah Randbetween, misal untuk
angka random dari 1‐
100, kita tuliskan perintah: =randbetween(1,100) dan diulangi sejumlah baris
yang diperlukan
5.
Membuat Simulasi dari Rangkaian Percobaan
Kita bisa membuat simulasi dari sebuah
eksperimen dengan mengambil angka random dari gambar diatas, misal kita akan
membuat simulasi untuk 10 hari, kita ambil Kolom A1‐ A10. Cara
penentuan permintaan adalah dengan ditentukan oleh angka random. Contohnya bila
angka random adalah 56, angka itu terletak pada interval 36 s/d 65 yang berarti
permintaan 3 buah ban.
Tabel 5.
Total
permintaan untuk 10 hari adalah 28 ban, rata‐rata permintaan
per hari adalah 2,8 ban
Ada beberapa dasar-dasar dalam teori
simulasi metode Monte Carlo diantaranya :
a. Variable Random
b. Distribusi Biominal
c. Distribusi Normal
d. Distribusi Normal Multivarirat
e. Fungsi Lagrange
f. Uji Lilliefors untuk Kenormalan
g. Matriks
h. Pembangkit Bilangan Random
Metode Simulasi Monte Carlo adalah suatu
metode untuk mengevaluasi suatu model deterministik yang melibatkan bilangan
acak sebagai salah satu input. Metode ini sering digunakan jika model yang
digunakan cukup kompleks, non linear atau melibatkan lebih dari sepasang
parameter tidak pasti. Sebuah simulasi Monte Carlo dapat melibatkan 10.000
evaluasi atas sebuah model, suatu pekerjaan di masa lalu hanya bisa dikerjakan
oleh sebuah software komputer. Suatu model memerlukan parameter input dan beberapa
persamaan yang digunakan untuk menghasilkan output (atau variabel respon). Dengan
menggunakan parameter input berupa bilangan random, maka dapat mengubah suatu
model deterministik menjadi model stokastik, dimana model deterministik
merupakan suatu model pendekatan yang diketahui dengan pasti sedangkan model
stokastik tidak pasti.
Simulasi Monte Carlo adalah metode untuk
menganalisa perambatan ketidakpastian dimana tujuannya adalah untuk menentukan
bagaimana variasi random atau error mempengaruhi sensitivitas, performa atau
reliabilitas dari sistem yang sedang dimodelkan. Simulasi Monte Carlo
digolongkan sebagai metode sampling karena input dibangkitkan secara random
dari suatu distribusi probabilitas untuk proses sampling dari suatu populasi
nyata. Oleh karena itu, suatu model harus memilih suatu distribusi input yang
paling mendekati data yang dimiliki (Rubinstein, 1981)
Oleh :
Ahmad Hadi Assari
Riadi
M. Zaenal Mukhlasin
Qolbi Latamaro Imanullaoh
4EA16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar